Halaman
Kekerabatan Bahasa di Indonesia
173
Bab
12
KEKERABATAN BAHASA DI
INDONESIA
P
enelitian mengenai bahasa dalam antropologi bertujuan untuk
mendeskripsikan ciri-ciri bahasa yang diucapkan suatu suku
bangsa beserta variasi-variasinya. Penelitian bahasa suatu suku bangsa
dapat membantu mengungkapkan sejarah kebudayaan suatu suku
bangsa. Di Kepulauan Nusantara terdapat 500 jenis bahasa yang
terbagi dalam 2 rumpun bahasa, yaitu kelompok bahasa Austronesia
dan kelompok bahasa Papua. Beragamnya bahasa-bahasa di
Nusantara tersebut membuat Indonesia layak dijadikan objek
penelitian antropologi linguistik.
Sumber:
Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendeskripsikan kekerabatan bahasa di Indonesia.
2. Siswa mampu mendeskripsikan k
edudukan bahasa Indonesia di tengah-tengah bahasa lainnya di dunia.
3. Siswa mampu mengidentifikasi kekerabatan bahasa-bahasa di Indonesia.
4. Siswa mampu m
engidentifikasi kara
kteristik dan wilayah penyebaran bahasa-bahasa di Indonesia.
5. Siswa mampu mendeskripsikan rumpun bahasa Papua.
Khazanah Antropologi SMA 1
174
Peta Konsep
Kata kunci
• rumpun bahasa Austronesia
• penelitian bahasa
• kekerabatan bahasa
• kekerabatan bahasa
• kosakata dasar
• bahasa Austronesia
• umur bahasa
• bahasa Papua
• umur kebudayaan
• filum bahasa
• rumpun bahasa
Rumpun bahasa Austro Asia
Rumpun bahasa Austronesia
Rumpun bahasa Austronesia
Rumpun bahasa Papua
Kekerabatan
bahasa di
Indonesia
Kedudukan
bahasa
Indonesia di
tengah
bahasa
dunia
Rumpun
bahasa di
Indonesia
Kekerabatan Bahasa di Indonesia
175
Pembahasan mengenai bahasa dalam antropologi bertujuan untuk
mendeskripsikan ciri-ciri bahasa yang diucapkan dan variasi-variasinya
oleh suatu suku bangsa. Dalam melakukan penelitian bahasa suatu suku
bangsa, seorang antropolog mengumpulkan data mengenai ciri-ciri
rumpun bahasa tersebut, data mengenai daerah persebarannya, variasi
geografis, dan variasi bahasa berdasarkan lapisan-lapisan sosial
masyarakatnya.
Ciri-ciri bahasa dapat diuraikan dengan menempatkannya dengan
tepat dalam daftar klasifikasi bahasa-bahasa sedunia, pada rumpun, sub
rumpun, keluarga, dan subkeluarga besarnya disertai beberapa contoh
fonetik, fonologi, sintaksis, dan semantik bahasa suatu bangsa. Oleh
karena itu, antropolog harus menyusun daftar kosakata dasar (
basic vo-
cabulary
) yang terdiri atas 200 suku kata mengenai anggota tubuh, gejala-
gejala dan benda alam, warna, bilangan, dan kata kerja pokok. Daftar
200 kosakata dasar dalam penelitian tersebut dapat digunakan untuk
memperkirakan umur bahasa dan umur kebudayaan suatu masyarakat
yang menggunakan bahasa tersebut.
A. Kedudukan Bahasa Indonesia di Tengah-Tengah Bahasa
Lainnya di Dunia
Untuk menentukan kedudukan bahasa-bahasa di Indonesia di
tengah-tengah bahasa-bahasa lainnya di dunia maka perlu mengetahui
adanya bermacam-macam rumpun bahasa. Berdasarkan jenisnya terdapat
bermacam-macam rumpun bahasa, antara lain sebagai berikut.
1.
Rumpun bahasa Indo Eropa, yang terdiri atas subrumpun bahasa-
bahasa Jerman, Keltik, Baltik, Slavia, Albania, Roman, Yunani, Ar-
menia, dan Indo Iran.
2.
Rumpun bahasa Semito-Hamit yang terdiri atas bahasa-bahasa Semit
dan Hamit.
3.
Rumpun bahasa Finno-Ugria.
4.
Rumpun bahasa Ural-Altai.
5.
Rumpun bahasa Sino-Tibet.
6.
Rumpun bahasa Austria yang terdiri atas bahasa-bahasa Austro-Asia
dan Austronesia.
7.
Bahasa-bahasa lain di Asia dan Oseania yang tidak termasuk ke
dalam salah satu rumpun di atas, seperti bahasa-bahasa Papua,
Dravida, bahasa Australia, dan bahasa Andaman.
8.
Rumpun bahasa Bantu.
9.
Rumpun bahasa-bahasa Sudan.
10. Bahasa-bahasa Khoisan atau rumpun bahasa-bahasa bangsa kerdil
di Afrika.
11. Bahasa-bahasa Amerika Utara, seperti Algonkin, Irokes, Penutia,
Sioux, Uto-Aztek, dan Athabascan.
Khazanah Antropologi SMA 1
176
Menurut Wilhelm Schmidt, berdasarkan penelitiannya tentang asal-
usul bahasa di dunia, di Asia terdapat tiga golongan besar rumpun bahasa,
yakni rumpun bahasa Togon, Jerman, dan Austria. Rumpun bahasa Aus-
tria terbagi menjadi dua kelompok rumpun bahasa, yaitu Austro-Asia
dan Austronesia. Selanjutnya, rumpun bahasa Autronesia berkembang
menjadi bahasa-bahasa yang saat ini dipakai oleh orang-orang yang
mendiami Kepulauan Nusantara.
Dalam perkembangannya rumpun bahasa Austria berkembang
menjadi dua cabang, antara lain sebagai berikut.
1.
Rumpun bahasa Austro-Asia, yang terdiri atas
a.
bahasa-bahasa Khasi;
b.
bahasa Nikobar;
c.
bahasa Mon Khmer;
d.
bahasa Munda dan Santali;
e.
bahasa Tsyam;
f.
bahasa Palaung-Wa;
g.
bahasa Annam-Muong;
h.
bahasa Semang-Sakai.
2.
Rumpun bahasa Austronesia, yang terdiri atas dua golongan, antara
lain
a.
bahasa-bahasa Nusantara yang terdiri atas bahasa-bahasa
Malagasi, Formosa, bahasa-bahasa Filipina, bahasa Melayu,
Jawa, Bali, Batak, Dayak, Sikka, dan Solor.
b.
bahasa-bahasa Oseania yang terdiri atas bahasa-bahasa Maori,
Hawai, Tahiti, Kaledonia Baru, Hibrid, Fiji, dan Solomon.
12. Bahasa-bahasa di Amerika Tengah, seperti bahasa Maya, Otomi,
dan Mixe-Zoke.
13. Bahasa-bahasa di Amerika Selatan, seperti bahasa Arawak, Karibi,
dan Tupi-Guarani.
Dari ketiga belas kelompok besar rumpun bahasa di dunia tersebut
kelompok rumpun bahasa Austria yang terdiri atas bahasa Austro-Asia
dan Austronesia akan menurunkan rumpun-rumpun bahasa di Asia,
termasuk di Indonesia. Selanjutnya, rumpun bahasa di Indonesia lahir
dari pecahan rumpun-rumpun bahasa dari garis bahasa Austronesia.
B. Kekerabatan Bahasa-Bahasa di Indonesia
ntropologia
Menurut Swadeshi, ilmu bahasa dapat
membantu mengungkapkan sejarah kebu-
dayaan suatu masyarakat. Hal tersebut
dilakukan dengan mengumpulkan fakta-
fakta mengenai asal-usul bahasa dan
pemisahan bahasa tersebut dengan
bahasa lainnya dan menemukan ciri-ciri
yang tersebar di antara bahasa-bahasa
yang menunjukkan bukti adanya kontak
sejarah.
Kekerabatan Bahasa di Indonesia
177
Daerah penyebaran bahasa-bahasa Austro-Asia meliputi wilayah-
wilayah di India Belakang, India Muka, serta berbagai wilayah lainnya
di daratan Asia Tenggara. Misalnya, bahasa Mon Khmer di India
Belakang, bahasa Munda dan Sentali di India Muka, serta bahasa Semang
dan Sakai di Malaka.
Daerah penyebaran rumpun bahasa Austronesia memiliki jangkauan
wilayah yang sangat luas, antara lain
sebelah barat
: Pulau Madagaskar
sebelah timur
: Pulau Paas atau Paskah (dekat Pantai Barat Amerika
Selatan)
sebelah utara
: Pulau Formosa (Taiwan)
sebelah selatan : Kepulauan Selandia Baru
Secara geografis wilayah penyebaran bahasa-bahasa Austronesia
memiliki jangkauan yang sangat luas. Berdasarkan letak wilayah
penyebarannya, bahasa-bahasa dari rumpun Austronesia terbagi atas dua
golongan besar, yaitu sebagai berikut.
1.
Golongan bahasa-bahasa Autronesia Timur (yang disebut sebagai
bahasa-bahasa Oseania), antara lain sebagai berikut.
a.
Bahasa-bahasa di Kepulauan Polinesia, seperti bahasa Maori,
Hawai, dan Tahiti.
b.
Bahasa-bahasa di Kepulauan Melanesia, seperti bahasa
Kaledonia Baru, Hibrid, Fiji, Solomon, dan Santa Cruz.
c.
Bahasa-bahasa di Kepulauan Mikronesia, seperti bahasa di
Kepulauan Marshall, Kepulauan Gilbert, dan Kepulauan Caro-
lina.
2.
Golongan bahasa-bahasa Austronesia Barat (yang disebut bahasa-
bahasa Nusantara). Berdasarkan tata bahasanya, kelompok bahasa-
bahasa di Nusantara terbagi atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a.
Bagian Barat terdiri atas, antara lain
1)
kelompok bahasa di Pulau Formosa (Taiwan), seperti
bahasa Tavorlang dan bahasa Singkang;
2)
kelompok bahasa di Kepulauan Filipina, seperti bahasa
Tagalog, Bisaya, dan Sangir Talaud;
3)
kelompok bahasa di Sumatra, seperti bahasa Aceh, Batak,
Melayu, Minangkabau, dan Nias;
4)
kelompok bahasa di Jawa, seperti bahasa Jawa, Sunda,
dan Madura;
5)
kelompok bahasa Kalimantan (Dayak), seperti bahasa
Ngaju, dan Kayan Buang;
6)
kelompok bahasa di Pulau Bali dan Nusa Tenggara Barat
(Bali-Sasak), seperti bahasa Bali, Sasak, dan Sumbawa;
C. Karakteristik dan Wilayah Penyebaran Bahasa-Bahasa di
Indonesia
Khazanah Antropologi SMA 1
178
7)
kelompok bahasa Sulawesi, seperti bahasa Bugis, Makassar,
Gorontalo, dan Buton;
8)
kelompok bahasa Minahasa, seperti bahasa Tombulu,
Tonea, dan Tondano;
9)
bahasa Malagasi di Madagaskar;
10) bahasa Cham di Indocina Selatan.
b.
Bagian Timur terdiri atas bahasa-bahasa di Kepulauan Nusa
Tenggara Timur, seperti bahasa Sikka, Solor, Roti, Kisar, dan Tetun.
Batas sebaran geografis antara bahasa-bahasa di Kepulauan
Nusantara Barat dan bahasa-bahasa di Kepulauan Nusantara Timur
adalah sebelah timur Pulau Sumba mengarah ke utara yang membagi
Pulau Flores menjadi dua bagian antara Maumere dan Lio dan membagi
Kepulauan Sula menjadi dua bagian.
Sumber:
Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia
Gambar 12.1 Peta sebaran bahasa Austronesia
ntropologia
Jumlah bahasa Austronesia diperkirakan
mencapai 1.200 jenis bahasa sehingga
rumpun bahasa Austronesia merupakan
rumpun bahasa yang jumlah anggotanya
terbesar di dunia dan paling luas seba-
rannya dari Madagaskar sampai Pulau
Paskah. Jumlah penutur bahasa Austro-
nesia, antara lain Indonesia 130 juta or-
ang; Malaysia 18 juta orang; Filipina 66 juta
orang; Taiwan 200.000 orang; Vietnam
500.000 orang; Madagaskar 12 juta orang;
dan Oseania 2 juta orang.
D. Rumpun Bahasa Papua
Kelompok-kelompok bahasa di Nusantara yang tidak termasuk ke
dalam rumpun bahasa Austronesia adalah rumpun bahasa Papua yang
terdapat di Pulau Irian (Papua), bahasa di Halmahera Utara, bahasa di
Pulau Ternate, dan bahasa di Pulau Tidore.
Kekerabatan Bahasa di Indonesia
179
Bahasa-bahasa Papua tersebut tidak mempunyai hubungan linguistik
dengan bahasa-bahasa di luar Papua dan Papua Nugini kecuali dengan
bahasa di Pulau Timor, Alor, dan Pantar.
Sumber:
Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia
Gambar 12.2 Peta sebaran bahasa Papua
Jenis-jenis bahasa Papua menurut
Stephen Wurm terbagi dalam 10 golongan
besar bahasa (
filum
), antara lain
1.
Filum
Papua Barat
2.
Filum
Kepala Burung Timur
3.
Filum
Teluk Geelvink
4.
Filum
SKO
5.
Filum
Kwomtari
6.
Filum
Sepik Ramu
7.
Filum
Trans Nugini
8.
Filum
Papua Timur
9.
Filum
Papua Timur Pinggiran
10.
Filum
Trans Nugini Pinggiran
ktivita:
Kecakapan Akademik
Bukalah situs internet
www.Papua-
web.org.
untuk mengakses peta perse-
baran bahasa Papua. Selanjutnya,
simpanlah data internet tersebut dalam
bentuk disket dan cetaklah situs tersebut.
Uraikanlah isi peta persebaran bahasa
Papua tersebut secara singkat di depan
kelas dan kumpulkan hasil kegiatan Anda
untuk dinilai guru.
Menurut penelitian Raymond Gordon, jumlah bahasa di Provinsi
Papua adalah 271 buah. Jumlah pemakai bahasa terbesar adalah bahasa
Biak Numfor yang dipakai oleh suku terbesar di Papua, yaitu suku Biak
Numfor dan jumlah pemakai bahasa terkecil adalah bahasa Woria yang
hanya dipakai oleh 5 orang anggota suku Woria. Pada saat ini Papua
tidak memiliki bahasa lokal yang dapat dipahami oleh 312 suku sehingga
muncul gagasan menjadikan bahasa Biak Numfor sebagai bahasa lokal
Papua. Hal ini disebabkan suku Biak Numfor adalah suku yang terbesar
di Papua dengan jumlah penduduk mencapai 280.000 orang. Selain itu,
Khazanah Antropologi SMA 1
180
jangkauan pemakai bahasa Biak Numfor sudah meluas di sebagian besar
wilayah Papua. Upaya mengangkat bahasa Biak Numfor sebagai bahasa
lokal di Papua tersebut merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya
Papua.
ntropologia
angkuman
Bahasa merupakan bagian dari kajian
yang tidak bisa dilepaskan dalam antro-
pologi. Penelitian tentang bahasa sangat
penting untuk mendeskripsikan ciri-ciri
bahasa yang diucapkan suatu suku bangsa
beserta variasi-variasinya. Dengan me-
ngenal bahasa yang dipakai suatu kelo-
mpok etnik tertentu, akan dapat diketahui
kehidupan sosial budaya yang ada di
dalamnya. Perkembangan kekerabatan
bahasa di Indonesia sangat beragam
mengingat posisi strategis Indonesia
sehingga sangat menarik untuk dijadikan
studi antropologi linguistik. Rumpun
bahasa yang ada di Indonesia berasal dari
dua rumpun besar di dunia, yaitu bahasa
Austronesia dan bahasa Papua. Rumpun
bahasa Austronesia dibagi menjadi dua
golongan, yaitu bahasa Austronesia Timur
dan bahasa Austronesia Barat. Rumpun
bahasa Papua tersebar di Pulau Papua,
Halmahera Utara, Ternate, dan Tidore.
Referensi mengenai sebaran berbagai
jenis bahasa dan peta persebaran bahasa
Papua dapat diakses di situs internet
www.
Papuaweb.org.
Untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai sebaran berbagai jenis
bahasa dan peta persebaran bahasa dunia
dapat diakses di situs internet
www.Ethno-
logue.com.
efleksi
Setelah mempelajari bab ini, Anda seha-
rusnya mampu memahami tentang:
1. kedudukan bahasa Indonesia di tengah-
tengah bahasa lainnya di dunia;
2. kekerabatan bahasa-bahasa di Indone-
sia;
3. karakteristik dan wilayah penyebaran
bahasa-bahasa di Indonesia;
4. rumpun bahasa Papua.
Apabila masih terdapat materi yang
belum Anda pahami, pelajarilah kembali
hingga Anda benar-benar memaha-
minya.
Kekerabatan Bahasa di Indonesia
181
ji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (
x
) di depan huruf a, b, c, d, atau e!
1.
Rumpun bahasa Austria terdiri atas
rumpun bahasa ....
a.
Semit dan Hamit
b.
Finno dan Ugria
c.
Austro-Asia dan Austronesia
d.
Ural dan Altai
e.
Sino dan Tibet
2.
Rumpun bahasa Togon, Jerman, dan
Austria adalah pembagian rumpun
bahasa menurut ....
a.
Wurm
b.
Swadesh
c.
Schmidt
d.
Liddle
e.
Koentjaraningrat
3.
Jumlah kosakata dasar yang digunakan
dalam penelitian antropologi linguistik
adalah ....
a.
200 kata
b.
250 kata
c.
300 kata
d.
350 kata
e.
400 kata
4.
Rumpun bahasa di Nusantara yang tidak
termasuk rumpun bahasa Austronesia
adalah ....
a.
Papua
b.
Melayu
c.
Jawa
d.
Sunda
e.
Bali
5.
Berikut ini adalah jenis-jenis kosakata
dasar dalam penelitian antropologi
linguistik,
kecuali
....
a.
anggota tubuh
b.
gejala alam
c.
benda alam
d.
warna
e.
rupa
6.
Kelompok bahasa yang termasuk dalam
bahasa lain di Asia dan Oseania adalah
bahasa ....
a.
Sudan
b.
Papua
c.
Semit
d.
Austronesia
e.
Austro-Asia
7.
Menurut Schmidt terdapat tiga golong-
an besar asal mula bahasa di dunia,
yaitu ....
a.
Maya, Otomi, dan Mixe-Zote
b.
Togon, Semang, dan Austria
c.
Maori, Oseania, dan Solomon
d.
Semang, Sakai, dan Asia
e.
Asia, Eropa, dan Amerika
8.
Kelompok bahasa yang termasuk ke
dalam rumpun bahasa Austro-Asia
adalah bahasa ....
a.
Nusantara
b.
Oseania
c.
Papua
d.
Semang-Sakai
e.
Indonesia
9.
Bahasa di Nusantara yang tidak terma-
suk dalam rumpun bahasa Austronesia
adalah bahasa ....
a.
Jawa
b.
Sunda
c.
Sikka
d.
Minahasa
e.
Papua
10. Jumlah bahasa di Provinsi Papua menu-
rut Raymond Gordon adalah ....
a.
271 buah
b.
300 buah
c.
312 buah
d.
217 buah
e.
250 buah
Khazanah Antropologi SMA 1
182
B. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!
1.
Sebutkan lima rumpun bahasa di dunia!
2.
Sebutkan tiga rumpun bahasa di Asia menurut Wilhelm Schmidt!
3.
Jelaskan secara singkat pengertian kosakata dasar dalam penelitian antropologi linguistik!
4.
Jelaskan secara singkat metode penelitian antropologi linguistik!
5.
Sebutkan empat anggota rumpun bahasa Papua di Indonesia!
6.
Mengapa rumpun bahasa di Nusantara barat memiliki morfem terikat?
7.
Deskripsikan penyebaran bahasa di Indonesia!
8.
Deskripsikan mengapa antropologi harus mempelajari bahasa!
9.
Deskripsikan penelitian Wilhelm Schmidt tentang asal usul bahasa di dunia!
10. Sebutkan pembagian tiga golongan besar bahasa Asia menurut Schmidt!